
Sumber : https://www.freepik.com/free-photo/car-maintenance_5634131.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=40f56dfe-0fbe-4d2a-8c4e-6f5b2515310f&query=oli+motor
Kapan terakhir kali kamu ganti oli motor? Saat oli tidak diganti secara berkala, efeknya bisa membuat mesin motor cepat rusak. Akibatnya, Kualitas sepeda motor juga turun dan jangka panjangnya adalah turun mesin. Maka drai itu, kamu perlu memahami ciri oli motor harus diganti sebagai berikut.
Daftar Isi:
- 1. Warna Oli Berubah Menjadi Hitam Pekat
- 2. Tekstur Oli Terasa Kasar atau Berpasir
- 3. Suara Mesin Menjadi Kasar dan Berisik
- 4. Volume Oli Berkurang Drastis
- 5. Performa Mesin Menurun Drastis
- 6. Mesin Cepat Panas (Overheating)
- 7. Muncul Bau Tidak Sedap dari Mesin
- 8. Indikator Lampu Oli Menyala
- Jadwal Penggantian Oli yang Ideal
- Kesimpulan
1. Warna Oli Berubah Menjadi Hitam Pekat
Ketika oli Sudha diganti, warnanya bisa berbeda-beda. Secara umum, oli bisa berwarna biru,cokelat, emas,hingga beining kuning. Akibat pemakaian dan terkena sisa pembakaran, warnanya berubah menjadi hitam pekat. Hal itu dikarenakan zat panas atau zat emisi dari kerak sisa pembakarannya. Dengan begitu, daya pelumasan oli menurun dan mesin menjadi cepat aus.
Perubahan warna ini merupakan indikator paling mudah yang bisa kamu amati secara langsung. Warna oli yang berwarna gelap atau bahkan hitam, menandakan oli telah terkontaminasi partikel kotoran, karbon, dan metal. Hal ini juga menunjukkan bahwa oli sudah tidak lagi mampu menjaga mesin dengan baik, sehingga harus segera diganti.
2. Tekstur Oli Terasa Kasar atau Berpasir
Buka penutup oli dan angkat stik atau pipetnya lalu rasakan teksturnya. Apabila teksturnya terasa agak kasar atau berpasir, saatnya ganti oli. Ketika berpasir, maka menandakan oli sudah terkontaminasi oleh kotoran dan berpotensi merusak mesin motor.
Cara pemeriksaan ini sangat sederhana namun efektif untuk mengetahui kondisi oli motormu. Normalnya, oli memiliki konsistensi yang relatif kental nan halus, tapi mudah mengalir. Nah, jika kamu membuka penutup oli mesin dan saat mengangkat stick-nya tekstur oli sudah berubah, maka sudah saatnya mengganti oli.
Perubahan tekstur oli ini terjadi karena akumulasi kontaminan selama pemakaian. Oli yang baru seharusnya memiliki konsistensi yang relatif kental dan mudah mengalir. Seiring waktu, oli bisa kehilangan sifat pelumasnya karena terkontaminasi oleh partikel kotoran.
3. Suara Mesin Menjadi Kasar dan Berisik
Suara kasar pada motor bisa diakibatkan oleh menurunnya kualitas oli. Apalagi, suaranya semakin terasa ketika kamu melakukan pergantian gigi pada motor non-matic, atau saat mesin matic berakselerasi. Suara yang tidak normal ini merupakan peringatan serius yang tidak boleh kamu abaikan. Daya lumas yang tidak baik akan menimbulkan suara mesin menjadi lebih kasar saat mesin di gas maupun saat mengoper gigi motor.
4. Volume Oli Berkurang Drastis
Pada motor dengan kapasitas 150 cc ke bawah, volume olinya kurang dari 1 liter (sekitar 800 mililiter). Seiring pemakaian, volumenya akan menurun dikarenakan penguapan saat mesin berada dalam kondisi panas. Pemeriksaan volume oli secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan mesin motormu.
Salah satu cara untuk mengetahui ganti oli adalah memakai dipstick (biasanya menyatu dengan penutup oli). Cobalah apakah volumenya sudah di bawah normal atau belum. Jika sudah di bawah normal, sudah saatnya mengganti oli. Jika oli masih dalam keadaan bagus atau masih tergolong baru, cukup ditambahkan saja sampai volumenya normal kembali.
5. Performa Mesin Menurun Drastis
Jika motor tiba-tiba tidak bertenaga atau terasa lebih berat/lambat, itu bisa menunjukkan bahwa oli sudah kotor atau perlu diganti. Penurunan performa ini terjadi karena oli yang sudah tidak efektif lagi dalam melumasi komponen mesin.
Saat sepeda motor kurang responsif saat menekan gas, akselerasi lambat, atau suara mesin kasar, hal ini bisa jadi tanda bahwa oli dalam mesin perlu segera diganti. Oli yang kotor atau teroksidasi dapat mengganggu perpindahan panas dan pelumasan yang optimal sehingga mengakibatkan kinerja mesin tidak optimal.
6. Mesin Cepat Panas (Overheating)
Oli yang sudah terlalu lama tidak diganti akan menyebabkan daya hantar panas oli berkurang. Jika daya hantarnya berkurang, penyebaran panas pada mesin menjadi tidak merata. Saat kamu merasa motormu menjadi terlalu panas saat digunakan, kamu harus segera melakukan ganti oli.
Masalah overheating ini sangat serius dan dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mesin. Selain menjadi pelumas, oli pada mesin juga digunakan sebagai pendingin mesin. Oli mesin yang tidak diganti dalam jangka waktu lama menyebabkan mesin overheating. Jika dibiarkan terus menerus, mesin akan mengalami kerusakan yang fatal dan memberikan efek pada seluruh komponen yang ada di mesin. Hal yang lebih parah adalah terjadinya turun mesin.

Sumber : https://www.freepik.com/free-photo/man-fixing-motorcycle-modern-workshop_24904451.htm#fromView=search&page=1&position=1&uuid=4a8a01c6-b72a-4286-a26a-feade2f5c914&query=oli+sepeda+motor
7. Muncul Bau Tidak Sedap dari Mesin
Salah satu tanda oli mesin perlu diganti adalah ketika sudah mengeluarkan bau yang menyengat atau tajam. Ketika oli masih baru, aromanya tidak tidak menusuk hidung. Jika sampai tercium bau yang tidak biasa, berarti ada indikasi masalah tertentu pada oli. Bau yang tidak sedap ini bisa berupa aroma hangus atau bau yang menusuk hidung. Jika Anda mencium bau yang tidak biasa, seperti bau hangus atau bau yang menusuk, ini bisa menjadi tanda bahwa oli dalam mesin perlu segera diganti dan masalah perlu diperiksa lebih lanjut.
Bau tidak sedap dari mesin mengindikasikan bahwa oli sudah mengalami degradasi atau terjadi pembakaran yang tidak sempurna. Kondisi ini dapat membahayakan kesehatan mesin dan juga kenyamanan berkendaramu. Jika kamu mencium bau aneh dari area mesin, jangan diabaikan dan segera lakukan pemeriksaan menyeluruh.
8. Indikator Lampu Oli Menyala
Cara paling mudah untuk mengetahui oli motor sudah harus diganti adalah dengan melihat indikatornya pada dashboard motor. Teknologi modern telah memudahkan kita untuk memantau kondisi oli. Motor yang lebih modern umumnya sudah dilengkapi dengan indikator peringatan yang menunjukkan kapan saatnya mengganti oli. Perhatikan juga lampu indikator pada dashboard motor untuk memastikan penggantian oli pada waktu yang tepat.
Lampu indikator oli yang menyala adalah peringatan serius yang tidak boleh kamu abaikan. Sistem elektronik pada motor modern dirancang untuk memberikan peringatan dini sebelum terjadi kerusakan serius. Jika lampu indikator oli menyala, segera hentikan motor dan periksa kondisi oli. Jangan paksakan motor untuk terus berjalan karena dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Jadwal Penggantian Oli yang Ideal
Untuk menjaga performa motor tetap optimal, kamu perlu memahami jadwal penggantian oli yang tepat. Untuk pemakaian sekitar 20-50 kilometer sehari, penggantian oli sebaiknya dilakukan setiap satu setengah bulan. Jika jarak tempuh di atas 50 kilometer dalam satu hari, sebaiknya ganti oli motor matik sebulan sekali.
Saat jarak tempuhnya hanya 200-500 km, penggantian oli sebaiknya dilakukan 1,5 bulan sekali. Akan tetapi, saat jarak tempuh bulanannya lebih dari 500 km, disarankan ganti oli setiap bulan. Ganti olinya sekitar dua minggu sekali apabila jarak tempuh rata-ratanya 200 km atau kurang.
Untuk motor yang jarang dipakai, ada sedikit perbedaan aturan. Walaupun motor jarang dipakai, oli tetap wajib diganti minimal 6 bulan sekali atau saat jarak tempuhnya hingga 4.000 km. Jika motor tersebut baru dipakai sejauh 500 km dalam 6 bulan, oli tetap harus diganti karena sudah tidak lagi optimal secara kimia. Hal ini penting karena oli dapat mengalami degradasi meskipun motor tidak digunakan.
Kesimpulan
Mengenali ciri-ciri oli motor yang harus diganti adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan mesin kendaraanmu. Pahami dan segera lakukan pergantian oli bila menemukan tanda-tanda tersebut agar berkendara menjadi lebih aman dan nyaman.
Jangan tunggu hingga muncul masalah serius! Lakukan pengecekan rutin dan ganti oli sesuai jadwal untuk memastikan motormu selalu dalam kondisi prima.